"Standar kelulusan antara kota dan desa itu beda. Karena itu, saya tak setuju kalau ujian untuk siswa di kota dan desa diseragamkan," ujarnya di sela-sela pencanangan gerakan infaq untuk Muktamar Mandiri dan Satu Abad Muhammadiyah di SD Muhammadiyah 4, Pucang, Surabaya, Selasa (12/1/2010).
Didampingi Ketua Pengda Muhammadiyah (PDM) Surabaya Syaifuddin Zaini, Din mengatakan bahwa kelemahan sistem UN adalah penyeragaman standar kelulusan. Dia mengatakan, semestinya perlu ada modifikasi yang lebih relevan untuk UN karena ada perbedaan standar antara kota dan desa.
Dalam kesempatan itu pula, Din menyarankan bahwa perguruan tinggi seharusnya memiliki otonomi untuk menyeleksi calon mahasiswa sendiri. "Jadi, standar seleksi masuk perguruan tinggi itu jangan diseragamkan," katanya.
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !